Koenci.com – Permasalahan sampah yaitu bau asap sampah tercium di RT 3/5 Beji Depok, Jawa Barat. Hampir seminggu tiga kali asap bakar sampah menyelimuti pemukiman warga sekitar lokasi tersebut.

Permasalahan sampah sepertinya menjadi problematika di kodya Depok. Khususnya di RT3/5 warga sekitar sudah jenuh untuk memperbincangkan problematika sampah yang terjadi di lingkungannya. Bayangkan, hampir setiap seminggu tiga kali di malam hari asap bakar sampah rumah tangga tercium di sekitar warga yang tinggal di RT3/5. 

“Minggu ini saja sudah dua kali tercium bau asap tersebut. Anehnya, si pelaku membakar sampahnya antara pukul 23.00 WIB. Dan asap tersebut sangat sengit masuk ke dalam kamar rumah saya, sampai sampai masuk ke dalam kamar yang di dalamnya ada anak bayi,” kata Idba seorang warga RT3/5.

Ia mengaatakan, asap bakar sampah itu terasa hingga pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Asap itu mengepul di udara. Yang sangat mengganggu warga.

“Seharusnya subuh menghirup udara segar tetapi ini bukan udara bersih yang dihirup, asap bakar sampah rumah tangga yang tercium sengit di hidung,” ucapnya.

Hal senada juga dikatakan warga RT3/5, Ilref. Ia menuturkan, saat dirinya pulang kerja di Rabu malam,  (28/8/24) sekitar pukul 23.00 WIB, ia mencium asap bakar sampah yang menggumpal di lingkungan rumahnya. Ia tidak menduga bahwa asap sampah itu masuk ke dalam kamar tidurnya. 

“Waduh parah asapnya sudah masuk ke dalam kamar rumah. Ini tidak bisa didiamkan. Anak saya yang kecil sekitar usia 3,5 tahun dan sekitar umur 7 tahun sedang tidur. Kasihan mencium asap sampah,” katanya.

Sementara Idod warga RT 3/5 mengatakan, dirinya rumah yang paling dekat dengan lokasi pembakaran sampah tersebut. Ia yakin bakar sampah rumah tangga dilakukan di tanah kosong yang sebelahnya rapat dengan rumah penduduk. Untuk menghindari asap bakar sampah, ia mengungsikan anaknya ke rumah saudaranya. 

“Saya dan istri setiap hari kerja, anak satu terpaksa saya titipin di rumah saudara. Waktunya pulang kerja saya dan istri serta anak kembali ke rumah. Tiba di rumah masih saja tercium bau asap bakar sampah. Bagaimana kalau anak saya ditinggal seharian di rumah? Sudah kebangetan nih si pelaku,” ujarnya. 

Berdasarkan informasi dan data yang dikumpulkan koenci.com di lokasi tersebut. Warga sebenarnya sudah mengetahui siapa pelakunya. Sudah banyak yang mengatakan dari mulut ke mulut pelaku bakar sampah. Tetapi hingga kini warga masih mengumpulkan data yang kuat dan bukti yang benar benar akurat untuk menyeret si pelaku tersebut ke meja hijau jika hal ini masih terus berlangsung. 

Asap bakar sampah rumah tangga yang menyelimuti warga RT3/5 Beji Depok ini tidak hanya terjadi baru baru ini tetapi kejadian ini sudah dirasakan warga selama setahun. 

“Anehnya lagi yang menjadi pertanyaan, apakah RT tidak mengetahui perihal tersebut?,” katanya. 

Asap sampah di RT3/5 Beji Depok, Jawa Barat di malam hari. (Foto:Dok Pribadi Warga RT3/5 Beji Depok)

Dikutip dari kompas.com, aturan mengenai larangan membakar sampah sembarangan di tempat terbuka dan tidak berwawasan sudah ditetapkan. Untuk Pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Barat menetapkan Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah di Jawa Barat.

Pasal 49 Ayat 1 huruf f peraturan ini menyebutkan, setiap orang dilarang membakar sampah di ruang terbuka yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah. Peraturan ini mengategorikan perbuatan membakar sampah sembarangan sebagai pelanggaran. Adapun sanksi bagi orang yang membakar sampah sembarangan, yakni pidana kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp50 juta.

Bahaya Membakar Sampah bagi Kesehatan 

Selanjutnya, dicukil dari halodoc.com, bahaya membakar sampah yang paling umum terjadi adalah munculnya gangguan pernapasan. Asap hasil pembakaran sampah dapat mencemari udara sekitar. Jika kamu menghirupnya, zat-zat dalam asap pun otomatis juga ikut terhirup. Biasanya hal ini menimbulkan batuk, sesak napas, dan hidung terasa perih.

Dalam jangka panjang, menghirup asap terus menerus berpotensi menyebabkan masalah pernapasan yang lebih parah. Contohnya seperti infeksi paru-paru, pneumonia, bronkitis, dan alergi. Terutama bagi mereka yang sudah memiliki penyakit pernapasan sebelumnya.

Meskipun kemungkinannya kecil, tetapi bahaya membakar sampah dalam jangka panjang bisa saja memicu berkembangnya jenis kanker tertentu. Bukan tanpa alasan, pasalnya terdapat banyak zat karsinogen dalam asap hasil pembakaran sampah. 

Contohnya dioksin, BAP, PAH, merkuri, arsenik, dan lain-lain. Bagi kelompok individu yang lebih sensitif seperti ibu hamil, anak-anak, dan lansia, sebisa mungkin hindari terpapar zat-zat tersebut. (R002)

 

Shares:

Tinggalkan Balasan