Koenci.com, JAKARTA – Bali Fashion Trend (BFT) 2024, ajang mode tahunan di bawah Indonesian Fashion Chamber, kembali digelar. Event ini digelar sejak Jumat, 27 September 2024 – Minggu, 29 September 2024 di TS Suites Seminyak, Bali. BFT kali ini mengusung tema Strive.
Dalam setiap koleksi, muncul refleksi ketekunan, kreativitas, hingga semangat para desainer guna mengeksplorasi ragam batasan desain.
Desainer menciptakan karya. Tak hanya indah secara visual tapi luapan semangat meneruskan perjuangan. Utamanya, pasca menghadapi masa sulit selama pandemi dan mencapai target-target yang belum tercapai.
Salah satu desainer yang hadir dan terlibat dalam BFT 2024 pasa Sabtu (28/9/2024) kemarin adalah karya Delia von Rueti. Di acara itu, Delia menyajikan 60 karya desain yang ia hadirkan dengan nuansa alam.
Hal ini sesuai dengan gerakan Love and O2 yang ia kampanyekan selama ini di Tanah Air hingga dunia.
Diketahui, Delia merupakan seorang desainer perhiasan pesohor duni yang telah mewujudkan mimpi besarnya membangun Taman Hujan Tropis di Indonesia di Kalimantan, beberapa waktu lalu. Mimpi itu ia wujudkan melalui gerakan Love and O2.
Bagaimana kesan dan rasa bangga Delia von Rueti, saat menyajikan 60 koleksi desainnya di Bali Fashion Trend (BFT) 2024, kemarin. Berikut penuturannya kepada Ceppy Febrinika Bachtiar dari Koenci.com:
Apa tujuan dan alasan hadir di event Love & O2 Fashion Show di Bali, kemarin?
Menghidupkan kembali Love & 02 yang sudah menyepi karena pandemi Covid-19 dan keadaan yang menjalani dunia beberapa lama ini.
Jadi, saya juga mau membangkitkan kembali CSR saya, yaitu Love & O2. Dengan alasan, konservasi ini akan menjadi contoh yang terbaik untuk perusahaan-perusahaan lain.
Selain itu?
Di mana, kita juga memproduksi biomasa dan pertanian lain. Kita harus menyadari bahwa kita harus menyisihkan sebagian dari harta. Serta menjalankan kewajiban kita untuk sesuatu yang terbaik dan untuk lingkungan kita sendiri.
Selain itu, apa saja produk lainnya yang turut dihadirkan?
Saat ini juga, saya meluncurkan berbagai produk. Seperti wine, fashion, hingga makanan. Supaya dalam segala sesuatu, masyarakat punya pilihan. Mana yang mereka bisa masuki dan jalani.
Mereka itu menyumbangkan dan men-support gagasan terbaik ini. Bisa menjadi membeli blog-nya, atau membeli t-shirt nya. Membeli makanannya atau wine-nya dan segala macamnya.
Apa lagi?
Selain itu, saya ingin juga meluncurkan Love and O2 ini menjadi lifestyle. Bagian dari kehidupan kita sehari-hari.
Bagaimana perkembangan dan progres 2.500 hektare lahan pribadi Anda untuk konservasi taman hutan hujan tropis di Kalimantan?
Perkembangannya, apa yang harus kita jalankan, belum ada banyak perkembangan karena masyarakat juga harus mengetahui lebih banyak. Kita hanya menjaga 2.500 hektar itu.
Di mana, notabene, ini merupakan tanggung jawab yang sangat berat di masa-masa perekonomian yang sangat berat. Karena untuk menjaga agar pohon tidak terpotong dan terbakar, itu sesuatu tanggung jawab yang sangat berat. Serta memakai banyak uang dan personal.
Harapan dan doa?
Semoga, mohon didoakan. Semoga tujuan-tujunnya ke depan akan lebih baik. Di mana, banyak masyarakat yang mendukungnya dan orang-orang di dunia. Terimakasih untuk doa dan semangatnya.
Bagaimana awal Gerakan Love & O2?
Seperti diketahui, jauh sebelumnya, Delia telah berkampanye melalui gerakan Love and O2 pada tahun 2016 lalu di Jakarta.
Sebagai bagian dari kampanye berkelanjutan dari komunitas Love & O2 untuk hutan hujan tropis Indonesia, Delia berkolaborasi dengan Plaza Indonesia menggelar photo exhibition di Plaza Indonesia, Jakarta.
Pameran foto itu berlangsung dari 7 Desember 2016 – 8 Januari 2017 di lantai satu Plaza Indonesia, Jakarta.
Dalam foto-foto yang dipamerkan, para pendukung Love & O2 memakai kaus bernuansa alam. Ada bergambar pepohonan, air terjun, hingga aneka satwa penghuni hutan.
Foto para tokoh pendukung gerakan Love & O2 yang dipamerkan ialah hasil bidikan fotografer Ferry Zulfrizer. Ke 18 tokoh itu di antaranya Delia sendiri sebagai founder Love & O2.
Lalu, Maria Egron (Chief Operating Officer PT Plaza Indonesia Realty, Tbk.), Mohamad Tachril Sapii (Vice President Commissioner PT Plaza Indonesia Realty, Tbk.), Lucy Suyanto (Chief Financial Officer & Business Development PT Plaza Indonesia Realty, Tbk.), hingga Yenni Zannuba Wahid (Director of Wahid Foundation).
Lalu, DR. Ir. Nyoto Santoso, MS (Ketua Tim SIA Fahutan IPB), Indra Priawan Djokosoetono (Enterpreneur), Sarah Pricilla von Rueti bersama Kayla Elena von Rueti (mahasiswi universitas terkemuka di London, Inggris dan jadi Youth Ambassador untuk Love & O2).
Tak hanya tokoh itu. Sejumlah persohor Indonesia juga ambil Bagun di komunitas itu. Mulai dari Titi DJ, Luna Maya, Titi Rajo Bintang, Teuku Zacky, Dira Sugandi, Aming-Evelyn, Chelsea Islan, hingga Baim Wong.
Menariknya, gambar-gambar itu juga hasil bidikan Delia sendiri saat turun memotret di hutan 2.500 hektar yang ia sumbangkan.
Mimpi besarnya, yaitu agar bisa dikembangkan jadi taman hutan hujan tropis pertama di Indonesia dan dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Serta generasi setelahnya.
“Kaus ini adalah bagian dari gerakan 1 kaus untuk 1 pohon. Dengan membeli 1 kaus, Anda telah berkontribusi menyumbangkan 1 pohon. 1 shirt for 1 tree,” kata Delia, kala itu, di 2016.
Kelak, Delia berharap, taman hutan hujan tropis itu dapat menjadi tempat edukasi, penelitian, atau wisata gratis yang dinikmati siapa saja.
Lahan itu ditanami pohon jenis kayu keras seperti pohon kayu besi/kayu ulin, meranti. Ini adalah jenis pepohonan yang tumbuh di alam tropis dengan baik.
Selain itu juga ditanami buah tanaman keras seperti manggis, nangka, tamarin, flamboyan, ketapang, kemuning, hingga pesona alam tiga air terjun.
“Siapa saja boleh menanami. Saya bercita-cita untuk menanam dan memelihara 1 miliar pohon,” jawabnya. (R004)